
Salah satu lokasi warung rakyat penjual Tuak Manis Lontar di poros Sengkang – Atapange/Foto:Mahaji Noesa
Tuak Manis juga dapat diperoleh dari sadapan Pohon Lontar, seperti nira dari Pohon Aren atau Enau. Di beberapa tempat di Sulawesi Selatan(Sulsel) yang memiliki banyak Pohon Lontar ditemui warung-warung rakyat yang menjual minuman khas Tuak Manis dari nira Pohon Lontar. Disajikan sebagai minuman dingin dalam botol-botol kemasan air mineral ukuran sedang dan besar.
Harganya relatif murah, Rp 5.000 per botol ukuran sedang berisi 600 ml dan Rp 10.000 per botol kemasan besar berisi 1500 ml.

Barisan pohon Lontar di hamparan persawahan kabupaten Bone, Sulawesi Selatan/Foto: Mahaji Noesa
Jika anda melakukan perjalanan ke provinsi Sulsel, minuman segar Tuak Manis Lontar, antara lain, dapat ditemui di warung-warung rakyat sepanjang poros jalan kota Pangkajene Sidenreng, ibukota kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) ke arah Batubatu, kabupaten Soppeng, poros Buludua (kabupaten Barru – kabupaten Soppeng), poros kota Sengkang, ibukota kabupaten Wajo ke TarumpekkaE, dan poros kota Sengkang ke Cabbenge, kabupaten Soppeng.
Di poros Sengkang – Cabbenge dan Sengkang – TarumpekkaE, warga sudah paham Tuak Manis nikmat diminum diadon dengan olekan cabe dan garam. Di kedua poros ini juga ada penganan khas terbuat dari beras ketan dibakar dalam bungkusan daun pisang berbentuk segitiga, popular dengan nama Sokko Peppi, sedap dikunyah saat menikmati segarnya Tuak Manis Lontar.

Inilah bentuk buah Lontar/Foto: Mahaji Noesa
Wanio, salah satu perkampungan rakyat di wilayah kabupaten Sidrap, lumbung padinya Sulsel, tapi dikenal sejak dulu justeru banyak warganya berhaji dari hasil usaha penjualan Tuak Manis Lontar. Selain menggunakan kulkas pendingin, masih banyak warung rakyat di tepi jalan menggunakan kotak gabus berisi es batu untuk mengawetkan kesegaran Tuak Manis Lontar yang dijualnya.
Menurut pengakuan sejumlah penjual Tuak Manis Lontar di Sulsel, proses pengolahan nira Lontar tidak berbeda dengan pengolahan nira Enau. Hanya saja untuk nira Enau dalam hitungan ekonomis lebih menguntungkan diproses lanjut menjadi gula batu alias gula merah. Nira Lontar juga dapat dipanen 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
Pohon Lontar yang merupakan flora identitas SulselS konon bibitnya dibawa oleh saudagar-saudagar Gujarrat antara abad 16 – 17 ke Sulawesi Selatan. Pohon Lontar juga disebut-sebut menjadi pertanda jejak wilayah kekuasaan raja-raja Sulawesi Selatan di masa lampau.

Segelas Tuak Manis Lontar, Sokko Peppi, telur dan sambal/Foto: Mahaji Noesa
Keindahan Pohon Lontar sebagai pohon purba dapat dinikmati sepanjang hamparan persawahan di kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Sidrap ,Wajo, Bone, Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bantaeng.
Selain menghasilkan nira, kulit buah lontar menyebar bau wangi saat matang, isinya berasa kelapa muda, banyak dijual di wilayah selatan Sulawesi Selatan, seperti kabupaten Gowa, Jeneponto, Takalar, dan Bantaeng. Isi buah Lontar yang berbentuk biji-biji seperti kolang-kaling di wilayah-wilayah tersebut dikenal dengan sebutan Buah Tala.
Tuak Manis Lontar tidak memabukkan sekalipun diminum banyak. Minuman ini justeru diminati lantaran warga telah cukup lama merasakan khasiatnya sebagai tonic bagi yang lowbatt. Yuk….ke Sulawesi Selatan.